Bismillah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

run text

.

SMAIT GEMA NURANI Jl. Kali Abang Tengah No.100 Bekasi 17125 Phone 021 88871329 ** Mewujudkan Generasi yang Berkarakter Islami, Unggul, dan Mandiri **
Tampilkan postingan dengan label MOS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MOS. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Juni 2015

Masa Orientasi Siswa (MOS) Gema Nurani


Gallery Gema Nurani
Pertama masuk sekolah siswa tentu merasa gembira dan bercampur haru bahagia. Suasana berbeda dan serba baru menghiasi hari pertama masuk sekolah di Sekolah Islam Terpadu Gema Nurani. Terlihat wajah-wajah ceria siswa baru yang didampingi orang tuanya. Sebagian besar berasal dari siswa Gema Nurani yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dari TKIT ke SDIT, dan SDIT ke SMPIT Gema Nurani.

Gallery Gema Nurani

MOS adalah momentum yang tepat dalam rangka internalisasi butir-butir nilai, citra dan budaya sekolah islam terpadu Gema Nurani, MOS pada tahun pelajaran 2015-2016 ini diharapkan pada hari-hari berikutnya seluruh siswa sudah siap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah serta siap mengikutinya. 




Kegiatan awal masuk sekolah pertama kali siswa diperkenalkan dan dibiasakan tilawah Quran, dilakukan secara berkelompok yang dipimpin oleh seorang guru pembimbing.

Melalui MOS diharapkan siswa dapat mengenal dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya, yaitu lingkungan Sekolah Islam Terpadu Gema Nurani , sehingga apa yang menjadi Visi dan Misi sekolah dapat terwujud.

Setelah selesai mengikuti Kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS)  ini diharapkan kepada siswa agar dapat :
Gallery Gema Nurani

1. Bersikap sesuai norma dan aturan yang berlaku di sekolah
2. Mengenal lingkungan baru agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah tempat mereka menuntut ilmu sekaligus menjaga ketertiban dan keamanannya
3.  Berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lembaga pendidikan.
4. Berlaku sopan santun, menjaga sikap, bertata krama yang baik serta patuh dan taat terhadap guru yang berperan sebagai orang tua di sekolah serta mematuhi tata tertib sekolah.
5.   Mengetahui hak dan kewajiban siswa.

Gallery Gema Nurani









Rabu, 27 Mei 2015

"Mengenal Gangguan Belajar Pada Anak-anak"

 
Gallery Gema Nurani
Gangguan belajar pada anak bukanlah penyakit, namun ia bisa dialami oleh putra-putri kita. 5 hingga 10 persen anak-anak di dunia mengalami hal yang serupa yaitu mengalami gangguan belajar.  Gangguan belajar dapat menyebabkan anak susah untuk menguasai pelajaran dan menguasai suatu keterampilan ataupun anak mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah.  Oleh karena itu para orang tua harus memahami dan mengetahui beberapa macam dan jenis gangguan belajar.

5 Macam dan jenis gangguan belajar

1. Disleksia

Disleksia membaca dan menulis merupakan gangguan belajar yang paling sering terjadi. Ketika anak mengalami kesulitan membaca maka anak juga akan rentan mengalami kesulitan dalam menulis.  Lebih lanjut tentang disleksia bisa baca Disleksia membaca

2. Disgrafia

Disgrafia merupakan gangguan belajar dimana anak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan bentuk tulisan.  Disgrafia menyebabkan anak susah untuk menulis yang bisa saja disebabkan karena anak mengalami gangguan motorik halusnya.

3. Diskalkulia

Diskalkulia merupakan gangguan belajar dimana anak mengalami kesulitan ketika sedang belajar tentang konsep-konsep hitungan atau matematika.  Konsep matematika terdiri dari hal yang mendasar misalnya adalah konsep penjumlahan, pengurangan, waktu, sistim nomor dan menghapal rumus-rumus ataupun angka.

4. ADHD dan gangguan konsentrasi

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder pada awalnya termasuk dalam kategori gangguan belajar pada anak.  Namun akhir-akhir ini anggapan tersebut sudah mulai ditinggalkan.  Hal ini dikarenakan ternyata anak ADHD juga masih belajar layaknya anak normal meskipun anak ADHD akan mengalami kesulitan untuk diam tenang di dalam kelas, akan tetapi ia tetap mampu untuk mengikuti pelajaran jika mendapatkan penanganan yang tepat.

5. Gangguan Bahasa 

Anak yang mengalami gangguan bahasa biasanya mengalami keterlambatan bicara sejak kecil.  Oleh karena itu orang tua harus mengetahui standar normal anak sudah mulai berbicara.  Karena tiap tahap usia anak harus seimbang dengan kemampuan berbicaranya. Jika anak mengalami keterlamabatan berbicara di usia balitanya, bisa jadi anak akan mengalami gangguan bahasa ketika anak sudah dewasa.

Para orang tua harus bersikap kritis terhadap perkembangan anak-anaknya.  Kita patut menaruh curiga manakala prestasi akademik anak mengalami penurunan, padahal sebelumnya anak-anak memiliki prestasi yang bagus di masa kecilnya bahkan melampaui anak-anak normal lainnya.  Jika ditemukan penurunan prestasi akademik bisa jadi anak memiliki gangguan belajar.  Entah itu Disleksia, disgrafia, diskalkulia ataupun gangguan bahasa.
Untuk gejala-gejala awal yang bisa dilakukan orang tua yaitu mengamati perilaku anak. Anak-anak yang memiliki gangguan belajar akan mengalami bentuk ekspresi misalnya adalah anak bosan sekolah, memiliki rasa takut ke sekolah, lebih lama mengerjakan soal atau tugas.  Jika hal tersebut dibiarkan maka anak akan mengalami prestasi belajar yang menurun, cenderung lebih banyak absen di sekolah, sering mendapatkan hukuman baik mulai dari yang ringan hingga berat, berperilaku agresif hingga bertindak bullying kepada teman-temannya.  Apabila gangguan belajar ini tidak teratasi dengan baik bisa jadi anak tidak akan naik sekolah dan kemungkinan terburuk adalah drop out dari sekolah.

Apabila para orang tua sudah mengetahui dan menemukan gejala-gejala gangguan belajar pada anak-anaknya, apalagi dikeluhkan oleh guru maka orang tua harus segera bertindak aktif.  Langkah yang paling tepat yaitu berkonsultasi kepada ahlinya.  Beberapa sekolah sudah ada yang menyediakan psikolog, jika hal ini sudah ada maka bisa dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan belajar pada anak.  Hal ini harus cepat dilakukan agar anak tidak sempat mendapatkan label "bodoh, pemalas, anak nakal" dan label-label negatif lainnya.  Orang tua harus bisa mengembalikan rasa kepercayaan diri anak sehingga prestasi belajar anak kembali membaik.

Beberapa anak-anak yang mengalami gangguan belajar pada masa kecilnya masih bisa menunjukkan prestasi akademik ataupun prestasi profesional di usia dewasanya.  Namun jika gangguan belajar dimasa kecilnya tidak bisa terselesaikan dengan baik, bisa jadi diusia dewasa akan mengalami gangguan dan masalah dalam hubungan pekerjaaan ataupun masalah dalam lingkungan bermasyarakat.  Kerjasama yang baik antara orang tua, sekolah, anak serta lingkungan sangat menentukan dalam keberhasilan mengatasi gangguan belajar. http://www.al-maghribicendekia.com/2015/05/mengenal-gangguan-belajar-pada-anak-anak.html

 

Senin, 25 Mei 2015

Mendidik Jiwa Wirausaha Anak

 
KidPreneur

Mendidik anak agar menjadi pengusaha sukses harus dilakukan sejak anak usia dini. Menjadi pengusaha ataupun enterpreneur merupakan tujuan mulia dan tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri apabila putra-putri kita memang benar-benar menjadi seorang pengusaha sukses.  Menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak bisa kita lakukan dengan memberikan stimulasi-stimulasi yang sederhana namun memiliki efek yang positif dan luar biasa untuk perkembangan anak.

Dalam mendidik dan menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak tentulah bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan.  Diperlukan kesabaran dan waktu yang relatif panjang serta ilmu yang benar agar anak bisa menjadi pengusaha muda yang sukses.  Wirausaha merupakan salah satu cara dalam menjemput rezeki Allah.  Nah untuk membantu para orang tua dalam mewujudkan dan menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak, berikut beberapa tips dan trik dalam memberikan stimulasi pada anak yaitu 

1. Melatih membuat Wishlist

Dalam hal ini ajarkan kepada anak untuk membuat beberapa target yang harus dicapai. Latih dan ajak anak untuk menulis cita-cita dan mimpi yang ingin digapai anak.  Tuliskan dalam lembaran kertas kemudian tempel agar mudah terlihat dan terbaca setiap harinya. Kita sebagai orang tua berupaya untuk membantu dalam pencapaian yang sudah ditulis anak. dan dorong anak untuk mencapai mimpinya.

2. Menyelesaikan masalah dan mencari peluang

Hal yang diperlukan adalah komunikasi dengan baik bersama anak.  Tanyakanlah kepada anak beberapa kendala ataupun kesulitan yang sedang anak hadapi.  Diskusikanlah dengan baik dan tentunya berilah solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.  Dengan hal ini anak akan terlatih dalam mencari ide dan solusi serta bagaimana melihat peluang yang ada.

3. Melatih berjualan dan marketing

Dalam hal ini kita bisa melakukannya dengan mengajak anak bermain jualan/pasaran.  Jika anak sudah cukup dewasa maka kita melatihnya untuk berjualan dengan teman-temannya. Point terpenting dalam hal ini bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan orang lain.  Komunikasi yang baik akan membangun rasa percaya diri anak.

4. Melatih cash flow

Mengelola perputaran uang merupakan hal yang penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha anak.  Dalam skala yang sederhana maka kita bisa melatih anak bagaimana dalam mengelola uang sakunya.  Meskipun terlihat sepele hal ini akan melatih anak dalam mengatur keuangannya.

5. Menghadapi kegagalan

Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari sebuah kegagalan.  Oleh karena itu ajari anak bagaimana dalam menghadapi sebuah kegagalan.  Berilah motivasi dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik.  Hargailah dan berilah kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan beserta resiko yang harus dihadapinya.

6. Membangun ide kreatif anak

Dalam hal ini anak harus diberikan banyak pengetahuan.  Bisa melalui buku, seminar ataupun berkunjung ke tempat-tempat yang penuh dengan inspirasi ide.  Contoh sederhana yang bisa dilakukan untuk anak-anak adalah bagaimana cra mengatur ruangan kamarnya agar kamarnya penuh ide dan inspirasi.  Beri kesempatan pada anak untuk meluangkan gagasannya dengan menata kamarnya.

7. Melatih bersedekah

Banyak hikmah yang bisa diambil dari bersedekah.  Dengan bersedekah akan mengajari kepada anak untuk tidak berlaku serakah, tidak egois.  Selain itu dengan bersedekah akan membangun rasa empati anak.  Hal yang paling terpenting adalah dengan bersedekah akan melancarkan rezeki dan menghindarkan keburukan.  Contoh sederhana yang bisa dilakukan yaitu memberikan kesempatan pada anak untuk memberikan uang kepada pengemis, kotak infaq masjid ataupun yang lainnya.

Jiwa wirausaha anak harus dibentuk sejak anak usia dini.  Banyak aneka ragam stimulasi yang bisa diterapkan dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur anak.  Membentuk anak diusia dini akan lebih mudah dilakukan.  Bukankah bisa karena sudah terbiasa?  Mulailah dari yang hal-hal yang terkecil untuk menumbuhkan semangat wirausaha anak.

Contact Us :
 

Kamis, 21 Mei 2015

Kesabaran Mendidik Anak-Anak

 
Gallery Gema Nurani
Mendidik anak dibutuhkan kesabaran.  Tanpa hati yang sabar tentunya mengasuh dan mendidik anak akan menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan menjengkelkan. Perilaku anak yang acap kali tidak sesuai dengan keinginan kita harus kita hadapi setiap hari.  Mulai dari anak yang mengompol sembarangan, sering bertengkar dengan adik ataupun anak tetangga, rewel dan suka merengek, susah diajari, malas dan masih banyak lagi tipikal kelakuan anak bandel lainnya yang harus kita sikapi dengan ekstra sabar.

Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ataupun tugas-tugas lainnya yang masih terbengkalai menambah ujian dalam keseharian kita.  Ya memang anak merupakan ujian yang harus bisa kita selesaikan dengan baik.  Ia tak boleh kita hadapi dan diselesaikan dengan penuh emosi ataupun hardikan.  Pikiran yang terkendali dan emosi yang senantiasa stabil harus selalu kita hadirkan agar tugas dan kewajiban dalam mengasuh anak bisa berhasil dengan baik.

Anak merupakan harta tak ternilai dan sekaligus ujian yang diberikan Allah Swt kepada kita. Kemampuan kita dalam menghadirkan kesabaran ketika mendidiknya akan berbuah manis dan tentunya akan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah Swt.  Buah manis ini akan kita rasakan manakala anak sudah beranjak dewasa dan anak melakukan segala kebaikan-kebaikan yang telah kita ajarkan kepadanya.  Ya, anak berbakti merupakan dambaan kita semua dan itu merupakan hiasan dunia yang akan menyejukkan pandangan mata kita dan harta yang tak ternilai.  Jerih payah dan tenaga yang sudah kita keluarkan akan sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan yaitu anak yang berbakti kepada orang tua.

Ada beberapa hal yang harus kita hadirkan sabar ketika sedang mendidik anak yaitu antara lain

1. Sabar dalam membentuk pribadi anak

Untuk membentuk pribadi yang baik maka anak harus diajarkan kebaikan-kebaikan mulai dari perilaku dan kebiasaan-kebiasaan positif dalam keseharian hidup. Transfer kebaikan kepada anak tentunya dibutuhkan perjuangan karena anak pastinya tidak akan langsung bisa mempraktekkannya. Dibutuhkan proses dan keteladanan.  Kebaikan yang diajarkan mulai dari tata cara beribadah, adab dan sopan santun serta kebiasaan-kebiasan baik lainnya yang harus diterapkan anak.  Hal ini tentunya dibutuhkan sabar mengingat gempuran demi gempuran keburukan juga senantiasa mengincar terutama dari faktor eksternal.

2. Sabar dalam menjawab rasa ingin tahu anak

Semua orang tua pasti merasakan bagaimana anak-anak kita ketika mulai aktif bertanya tentang segala sesuatu yang belum ia tahu.  Bahkan anak akan cenderung lebih kritis dan terkadang menanyakan tentang sesuatu yang sepele namun kita akan mengalami kesusahan dalam menjawabnya.  Hal ini bisa terjadi dikarenakan logika anak tentunya belum sama dengan logika orang dewasa yang akan mudah cepat untuk paham.  Sehingga ketika anak kita berikan penjelasan anak juga belum memahaminya dengan baik.

Rasa ingin tahu anak harus bisa kita jawab dan tidak boleh kita acuhkan begitu saja ataupun hanya menganggap bahwa pertanyaan tersebut sangat tidak berguna.  Hal ini akan bisa menjadi sesuatu yang berbahaya dan menakutkan apabila anak bosan bertanya kepada orang tuanya dan lebih memilih bertanya kepada orang lain.  Bagaimana kalu jawaban yang diberikan orang lain justru tidak benar dan menyesatkan anak kita?

3. Bersabar dalam mendampingi anak

Banyak hal yag membuat kita harus dekat dengan anak.  Salah satunya adalah anak juga merupakan makhluk yang juga akan punya permasalahan.  Sebagai orang tua kita harus mampu mendengarkan dan menjadi teman yang baik ketika anak sedang bercerita tentang hidupnya.  Meremehkan hal ini akan membuat anak lebih memilih untuk bercerita kepada orang lain.  Jika hal ini berkelanjutan maka anak tidak akan memiliki kepercayaan terhadap orang tuanya.  Jadi bersabarlah dalam menghadapi setiap keluhan anak meskipun permasalahan yang kita hadapi juga semakin kompleks dan beruntun.

4. Sabar menahan emosional

Banyak sekali perilaku-perilaku anak yang harus kita hadapi dengan ekstra sabar.  Karena terkadang kita tanpa sadar meluapkan emosi ketika anak berbuat salah.  Yang harus dilakukan adalah menenangkan hati dan pikiran baru kemudian memberikan nasehat kepada anak, bukan dengan menasehati anak dalam kondisi emosi yang memuncak. 

5. Sabar ketika belum berhasil

Bersabarlah ketika hasil yang kita inginkan belum sesuai dengan harapan kita.  Teruslah berusaha dan mencari ilmu baru agar proses mendidik anak menuju titik sempurna sehingga anak bisa menghasilkan sesuatu yang terbaik. Misalnya adalah ketika anak juga belum bisa membaca.  Apakah kita harus memaki dan mengomeli anak?  Tentunya ya harus sabar ketika metode yang kita gunakan juga belum kunjung berhasil dan bertanyalah kepada ahlinya hingga anak akan berhasil untuk bisa membaca.  Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang harus kita hadirkan sabar dalam menanganinya.

Kata sabar terlihat sepele namun dalam aplikasinya perlu perjuangan yang kuat.  Hati yang sabar harus senantiasa kita pupuk agar tidak habis tergerus oleh perilaku-perilaku anak yang belum berkesesuaian dengan keinginan kita.  Latihan yang berkesinambungan, doa yang tak pernah putus, menghadiri majelis keilmuan, berteman dengan orang baik merupakan cara yang ampuh untuk memupuk jiwa sabar agar tetap ada dalam diri kita. Semoga kesabaran kita dalam mendidik dan mengasuh anak menjadi lahan ibadah dan menjadi amal kebaikan yang takkan pernah terputus.  Aamiin.....

Contact Us :

Kamis, 07 Mei 2015

KELUARGA MUSLIM SUMBER NILAI ANAK

Menanamkan Nilai dari Keluarga

Gallery Gema Nurani

Mengajarkan suatu nilai kepada anak akan jauh lebih mudah jika Anda berada di lingkungan yang homogen ketimbang heterogen. Di lingkungan homogen, seperti kompleks perumahan kecil, karakteristik penghuninya juga cenderung homogen, sehingga akan lebih mudah bagi Anda untuk mengontrol nilai yang diserap oleh anak.

Tapi, bagaimana jika lingkungan tempat Anda tinggal cenderung heterogen? Bisa jadi, apa yang diajarkan lingkungan akan berbeda dengan yang diterima anak di rumah.

Nah, untuk ‘membentengi’ anak dari nilai yang tak sesuai dengan ajaran Anda, sering-seringlah berkomunikasi dengannya. Ingat, Ma, Anda tidak bisa mengontrol lingkungan. Jadi, anak Andalah yang harus Anda kontrol. Caranya, ya, dengan berkomunikasi.

Hal yang sama juga berlaku di dalam rumah Anda. Jika di dalam rumah Anda ada anggota keluarga lain yang tidak memiliki nilai yang sama dengan Anda, berarti tugas Andalah untuk menyamakan persepsi antar anggota keluarga.

Misal, kepada nenek atau kakek, pengasuh, atau kerabat yang lain. Yah, kalau pun akhirnya ada perbedaan, setidaknya apa yang Anda ajarkan kepada anak tidak meleset terlalu jauh. Source : http://ht.ly/MwCBi

Contact Us :

Parenting : Tugas Perkembangan Anak

Perkembangan Sikap Anak Sesuai Usia



Setiap anak mempunyai keunikan dan kecenderungan yang berbeda. Tapi secara umum mereka bisa melakukan beberapa tugas sesuai perkembangan usianya. Berikut adalah tahap perkembangan anak beradasarkan usianya.

Usia 2 tahunan
• Membuang plastik pembungkus makanan ke tempat sampah
• Melipat selimut kecil dan handuk (meniru gerakan Anda)
• Memakai celana dan memasukkan kaki ke dalam sepatu tanpa bantuan

Usia 3 sampai 4 tahunan
• Berpakaian lengkap, kecuali mengikat tali sepatu
• Menata serbet di meja makan
• Meletakkan pakaian bersih ke dalam lemari

Usia 5 sampai 7 tahunan
• Membuat sarapan roti panggang atau serealnya sendiri
• Mendaftar keperluan sekolah esok hari, dan mengemasnya sendiri
• Berpakaian lengkap, termasuk mengikat tali sepatu
• Merapikan tempat tidur
• Memisahkan pakaian kotor berdasarkan warna gelap dan terang

Usia 8 sampai 10 tahunan
• Mencuci piring kotor
• Menyusun prioritas PR sekolah yang sebaiknya dikerjakan lebih dulu (di tahap awal, sebaiknya bantu ia menentukan)
• Membeli baju baru sesuai anggaran, dengan pengawasan orangtua.

Usia 11 tahun ke atas
• Membantu tugas pekerjaan rumah yang lebih besar, seperti mencuci pakaian dan menyapu halaman.
• Berinisiatif mengatur tugas sekolah jangka panjang
• Mulai mengatur uang jajan yang diberikan padanya (harian, atau pun mingguan). source :http://ht.ly/MAeDA


Contact Us :

Selasa, 05 Mei 2015

“Change Your Mind, Change Your Life”



Beranilah Untuk Memulai


 “ Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang ke dua dan langkah-langkah berikutnya.”  Prof. Buya HAMKA

Tak ada yang mudah untuk memulai sesuatu. Wajar saja jika banyak orang yang takut untuk memulai sesuatu. Memulai sesuatu dengan keyakinan. Ketika perlahan Anda akan memasuki suatu keadaan yang baru, ada suatu ketakutan berkecamuk dalam diri. "Mampukah saya memulainya?" Itulah pertanyaan mendasar yang akan menggoyahkan keyakinan Anda. Hanya ada dua pilihan di depan Anda: mencoba memulainya atau mundur, kalu mundur yang dipilih berarti Anda menyerah. 
 
Padahal, Anda tidak akan pernah tahu seberapa besar potensi yang Anda miliki jika tidak berani untuk memulai. Jika diibaratkan hidup adalah sebuah per, Anda tidak akan pernah tahu sepanjang apa per itu dapat ditarik jika Anda tidak pernah mencoba atau takut untuk menariknya. 

Maka mulailah! Atasi rasa takut Anda karena itu adalah hal yang wajar. Bahkan, Anda telah berada di jalan yang tepat. Mengapa? Karena, apa yang akan Anda mulai itu sangat berharga bagi diri Anda. 

Apa yang harus dilakukan :

1. Pilihlah Impian Anda (Tentukan Target yang Jelas)
Sebelum Anda memulai dengan hal baru, yakinkan diri Anda bahwa ini merupakan impian yang selama ini ingin Anda raih. Dengan pilihan yang tepat, Anda akan lebih yakin untuk memulai segalanya. Pencapaian seseorang ditentukan dari berbagai hal, mulai dari usahanya, keyakinannya, hingga ada pula yang mengaitkannya dengan keberuntungan. Namun, hal-hal tersebut hanya seperti mutiara-mutiara yang berceceran. 

Ada satu yang sangat penting untuk menyatukan semua mutiara tersebut, yaitu talinya. Ketika mutiara-mutiara tersebut dirangkai dengan talinya, akan menjadi sebuah kalung yang berharga. Lalu apa sebenarnya tali tersebut dalam hidup kita? Pilihan, pilihan untuk menjadi apa yang Anda inginkan. Orang bisa sukses karena dia memilih untuk sukses. Jika Anda tidak memiliki dasar yang kuat tentang apa yang ingin Anda raih, keyakinan Anda untuk memulai akan menggoyahkan langkah Anda.

2. Jangan Terpengaruh oleh Kegagalan Masa Lalu
Jangan pernah menganggap ketakutan yang muncul ketika Anda ingin memulai sesuatu sebagai akibat dari kegagalan di masa lalu. Anggaplah kegagalan itu sebagai suatu proses menuju kesuksesan atau hasil lain dari kesuksesan. Syukuri kegagalan tersebut. Karena, dengan kegagalan, Anda memiliki pengalaman berharga untuk memulai lembaran baru dalam kehidupan ini. Anda belajar untuk mengetahui mana yang baik dan buruk bagi Anda melalui kegagalan tersebut.

Ubah mindset tentang diri Anda sendiri. Jika Anda hanya memikirkan tiga kata, yaitu gagal, gagal, dan gagal, Anda akan gagal. Jika mindset Anda tidak diubah, Anda akan terus terpuruk dalam kegagalan. 

Jangan pernah menyerah karena kegagalan. Jika Anda menyerah, impian Anda tidak akan tercapai. Parahnya, semakin sering Anda menyerah karena kegagalan, hal tersebut menjadi bumerang dalam hidup Anda. Maka, mulailah lembaran baru dalam hidup Anda dengan keyakinan, bukan dengan berkaca pada masa lalu. 

Cukup ambil hal-hal penting dari kegagalan yang pernah terjadi. Jangan menjadikannya pedoman bagi hidup Anda. Seperti ketika menyetir mobil, Anda tidak akan terus melihat ke kaca spion, melihat bagaimana kondisi di belakang Anda. Namun, Anda harus fokus melihat ke depan dan hanya sesekali melihat ke belakang untuk melihat keadaan di belakang Anda. Life must go on ! 

3. Buka Pikiran Anda terhadap Segala Kemungkinan Baru

“Change your mind, change your life”

Jangan pernah takut untuk memulai hanya karena orang disekeliling Anda meragukan kemampun Anda. Buka pikiran Anda dan jadilah diri sendiri. Jika Anda hanya memikirkan tanggapan orang, Anda tidak akan bisa berkembang. Bukan orang lain yang menentukan apa yang harus dilakukan, tapi Anda sendirilah pembuat keputusannya. Maka, ketika keputusan itu sudah yakin Anda buat, jangan pernah mundur. Jangan pernah menyerah !
Sesuatu yang menjatuhkan Anda harus menjadi sesuatu yang memotivasi diri Anda untuk mengejar impian. Semakin banyak orang yang meragukan Anda, seharusnya Anda semakin termotivasi untuk mencapai cita-cita. Buktikan kepada mereka bahwa Anda bisa dan mampu untuk melakukannya.

Seperti sebuah ungkapan "A great pleasure in life is doing what other people say you can't do it". Slogan ini adalah cara untuk menangkis tanggapan orang. "Setiap kali orang mengatakan kita tidak bisa, malah semakin mendorong kita untuk menggapai impian tersebut." 

Jika ada lembaran baru yang harus Anda buka, jangan ragu untuk memulai. Yakinkan kepada diri sendiri dan semua orang bahwa Anda bisa. Anda mampu!
Semoga bermanfaat

Rabu, 29 April 2015

Bangkit Dari Trauma Masa Lalu

       Jika Anda mengalami trauma pada masa
lalu yang begitu membekas. Trauma ini
lantas Anda gunakan sebagai ‘kambing
hitam’ atas keterpurukan Anda saat ini.
Anda terus terikat dengannya, meski
itu menyakitkan. Bila Anda tak bisa lepas
dari trauma, maka coba tanyakanlah hal ini
pada diri Anda:

“Berapa banyak luka lagi yang akan
saya biarkan diderita oleh diri saya
sendiri? Apakah trauma ini pantas
menghancurkan seluruh sisa hidup
saya? Siapa yang berkuasa disini,
diri saya–ataukah trauma?”

Perhatikanlah daun-daun yang mati dan
berguguran dari pohon, ia sebenarnya
memberikan hidup baru pada pohon.
Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun
selalu memperbaharui diri.

Segala sesuatu di alam ini memberikan
jalan kepada kehidupan yang baru dan
membuang yang lama. Satu-satunya yang
menghalangi kita untuk melangkah dari
masa lalu adalah pikiran kita
sendiri.

Beban berat masa lalu, dibawa dari
hari ke hari. Berubah menjadi
ketakutan dan kecemasan, yang
kemudian pada akhirnya akan
menghancurkan hidup Anda sendiri.

Jangan Bersedih! Temanku yang teguh hatinya,
ingatlah hanya seorang pemenanglah
yang bisa melihat potensi, sementara
seorang pecundang sibuk mengingat
masa lalu.

Bila kita sibuk menghabiskan waktu
dan energi kita memikirkan masa lalu
dan mengkhawatirkan masa depan, maka
kita tidak memiliki hari ini untuk
disyukuri.

Saat kita merasa sedih dan putus asa,
atau bahkan menderita, coba renungkan
keadaan di sekitar kita. Barangkali
masih banyak yang lebih parah
dibandingkan kita?

Tetaplah tegar dan percaya diri,
berpikir positif dan optimis,
berjuang terus, dan pantang mundur.


Selasa, 28 April 2015

7 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Remaja

Gallery Gema Nurani

Sahabat Ummi yang berbahagia, mendidik anak bukanlah pekerjaan mudah, apalagi tidak ada pendidikan formal untuk menjadi orangtua. Kita hanya menjalani seadanya, tanpa persiapan yang memadai dan ilmu yang mumpuni dalam mendidik anak. Sehingga,  tak jarang orangtua berbuat kesalahan dalam mendidik anak.

Mendidik anak usia remaja, tentunya berbeda dengan mendidik mereka di usia kanak-kanak. Banyak hal yang berubah pada anak kita ketika mereka memasuki usia remaja. Masa remaja ini masa penting yang dilalui anak-anak kita. Dan pada masa ini pula acapkali timbul gejolak yang membuat orangtua mengurut dada. Sebagai orangtua, kita patut berkaca pada kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dalam mendidik anak remaja. Dengan harapan tidak mengulangi lagi kesalahan tersebut. Apa saja kesalahan orangtua dalam mendidik remaja?

1.Orangtua tidak memahami perubahan yang terjadi pada anak ketika memasuki usia remaja
Ketika anak memasuki usia remaja (baligh), terjadi banyak perubahan dalam dirinya. Pada masa ini, anak sudah memiliki dorongan seksual, sehingga memiliki ketertarikan yang besar terhadap lawan jenis. Seringkali orangtua tidak siap menerima kenyataan ini. Alih-alih memberi pemahaman yang baik, malah memarahi anaknya ketika kedapatan jatuh cinta. Ada juga orangtua yang cuek dengan apa yang dilakukan anaknya, sehingga anaknya terjerumus pada pergaulan bebas.
Perubahan lainnya yang terjadi pada anak, saat menginjak usia remaja adalah perubahan hormonal dalam tubuhnya. Dampaknya, tumbuh jerawat, keringat menjadi lebih bau, doyan makan, mudah memberontak, emosi labil, dan terjadi pertumbuhan yang pesat pada tubuhnya. Seringkali orangtua tidak memahami ini sehingga tidak siap dengan perubahan yang terjadi. Akibatnya timbul konflik antara orangtua dan anak.

2.Masih menganggap remaja sebagai anak-anak
Remaja bukanlah anak-anak dan bukan juga manusia dewasa. Mereka sudah tidak mau diperlakukan sebagai anak kecil. Karena orangtua masih menganggap anak kecil, maka seringkali bersikap otoriter. Misalnya dalam pemilihan model pakaian. Acapkali orangtua masih senang memilihkan pakaian anak remaja sesuai seleranya dan tidak siap ketika mereka punya pilihan sendiri. Dari urusan pakaian ini bisa menjadi masalah runyam. Orangtua yang masih menganggap anak remaja seperti masih anak-anak seringkali tidak memberi kesempatan kepada anak-anaknya untuk menentukan sebuah pilihan. Semua pilihan ditentukan oleh orangtua anak hanya menjalani.

3.Mengomel
Orangtua terutama ibu acapkali mudah untuk mengomeli anak.  Omelan biasanya disertai dengan luapan emosi, sehingga tidak bisa mengontrol kata-kata yang diucapkan. Bisa jadi kata-kata yang diucapkan ketika mengomel melukai hati anak, sehingga timbul amarah dalam diri anak. Jika dalam diri anak memendam amarah pada orangtua akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Tentunya ini bukan kondisi yang baik bagi perkembangan anak remaja kita. Di samping itu, omelan orangtua akan menjatuhkan harga diri anak, apalagi jika disampaikan di depan orang lain walaupun anggota keluarganya.

Sahabat Ummi yang dirahmati Allah. Kita lanjutkan pembahasan tentang kesalahan yang dilakukan orangtua dalam mendidik remaja. Sebelumnya kita sudah membahas tiga kesalahan orangtua. Apa empat kesalahan lainnya, mari kita simak.

4.Tidak menjalin komunikasi yang harmonis dengan remaja
Sahabat Ummi, komunikasi adalah alat penting dalam berinteraksi dengan sesama manusia, termasuk dengan buah hati kita. Namun sayangnya, tidak sedikit orangtua yang tidak bisa menjalin komunikasi yang baik dengan anak-anaknya. Karena alasan sama-sama sibuk maka sulit berkomunikasi. Padahal dengan komunikasi yang sehat antara orangtua dan anak bisa memagari anak dari perilaku yang tidak baik.

Ketika anak kita menginjak usia remaja, banyak hal baru yang akan dialaminya. Sehingga mereka mudah galau dan memerlukan tempat untuk curhat. Apa jadinya jika komunikasi remaja dengan orangtuanya tersumbat. Mereka akan mencari tempat curhat yang lain. Kalau mereka menemukan sosok yang baik selain orangtuanya tidak jadi masalah, tapi jika menemukan sosok yang tidak baik bisa fatal akibatnya. Ada contoh kasus, seorang remaja yang merasa kesepian di rumah. Kemudian ia mencari obat kesepian dengan nongkrong bersama teman-temannya. Kehadirannya disambut hangat oleh seorang gembong narkoba. Anak itu mendapatkan apa yang dicarinya, persahabatan, tempat curhat, dan perhatian yang semua itu tidak didapatnya di rumah. Singkat cerita, anak itu pun menjadi pecandu narkoba dan sekaligus pengedar narkoba. Masa mudanya hancur karena berawal dari masalah komunikasi.

5.Orangtua tidak berhasil membuang sampah dalam dirinya
Tekanan pekerjaan, beban hidup yang semakin berat,  dan letih menyebabkan kita menyimpan emosi yang siap meledak. Emosi itu adalah sampah dalam diri kita. Alangkah bahayanya jika kita membawa sampah itu ketika berinteraksi dengan buah hati. Kita menjadi mudah terpancing emosi dengan hal-hal sepele di hadapan anak kita. Bisa jadi anak-anak kita-lah tempat membuang sampah dalam diri kita. Mereka menjadi luapan emosi kita. Apa yang mereka rasakan jika terus menerus menjadi tempat sampah orangtuanya? Marah, benci, merasa direndahkan, dendam, dan masih banyak lagi rasa yang bersemanyam dalam hati anak-anak itu. Rasa-rasa itulah yang mengantarkan anak remaja kita menjadi sosok yang bengal dan susah diatur.

6.Orangtua tidak berempati pada anak remajanya
Sekali lagi bahwa anak remaja kita akan mengalami banyak hal baru yang menyebabkan mereka kebingungan dengan diri sendiri. Acapkali orangtua tidak mau tahu dengan ketidak nyamanan anaknya. Sehingga anak-anak itu mencari solusi sendiri dengan resiko melangkah di luar rel kebenaran.

7.Haus akan prestasi anak. Banyak orangtua yang merasa sangat bahagia ketika anak-anaknya mendapat prestasi, terutama prestasi akademik Sehingga orangtua menekan anak-anaknya untuk meraih prestasi gemilang. Anak-anak dipaksa untuk mengikuti berbagai les agar meraih prestasi. Hidup di bawah tekanan sangatlah tidak nyaman. Begitu pun dengan anak remaja kita. Mereka tidak nyaman dan akhirnya mereka berlari dari tekanan itu kepada hal-hal negatif misalnya narkoba, berselancar di internet, menikmati pornografi, dan lain sebagainya.

Sumber dan Referensi:
- http://ummi-online.com/7-kesalahan-orangtua-dalam-mendidik-remaja-bagian-2.html
-Yudha Kurniawan, S.P. Character Building. Yogyakarta: Pro-U Media. 2013
-Jamal Abdul Hadi. Menuntun Buah Hati Menuju Surga. Yogyakarta: Era Intermedia. 2011

Kekuatan Kata Para Pemimpin



Kepemimpinan membawa arti filosofis suatu energi untuk menggerakkan orang lain ke arah suatu tujuan. Di sisi lain, pemimpin juga merupakan tempat rakyat bercermin. Ketika perkataan adalah implementasi strategis untuk menggerakkan orang dan juga membangun pondasi-pondasi sebuah bangunan cermin. Maka kasus rapor merah kepemimpinan negeri kita, bisa kita tarik keatas serat-seratnya sebagai memerahnya nilai dari perkataan para pemimpin.

Kekuatan kata-kata telah membingkai peradaban, membalut perjuangan, dan menggoreskan sandi munculnya para pemimpin besar. Mengantarkan seorang mantan budak barbar bernama Tariq bin Ziyad menjadi pemimpin besar Islam penakluk Eropa. Dengan ucapannya yang cukup terkenal ketika memerintahkan pasukannya membakar kapal-kapal mereka sendiri, Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan, menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid. dikutip dari http://romisatriawahono.net/

Kekuatan kata-kata para pemimpin, juga telah menjadi sumbu keberhasilan puluhan proyek mercusuar dan mission impossible di Jepang. Adalah kisah sukses pemimpin-pemimpin tak dikenal (mumei no hitotachi), dalam pengembangan teknologi, pembangunan fisik, perbaikan metode pendidikan, dsb. Memberi insiprasi kepada seorang produser TV NHK Jepang (Akira Imai) untuk menyusun acara TV berjudul Project X, dan juga menulis sebuah buku berjudul Project X Rida Tachi no Kotoba (Perkataan Para Pemimpin).

Terlepas dari kesalahan politik masa lalu, harus kita akui juga bahwa militer Indonesia (baca TNI) adalah salah satu contoh lembaga yang cukup cerdik mewarnai sistem kaderisasi internal dengan menggunakan metode positive therapy yang dipondasi oleh kekuatan kata-kata. Maka jargon, mars, slogan, dan doktrin kata-kata bijak para pendahulu adalah makanan sehari-hari para taruna muda dan menjadi motivator penting penyemangat pergerakan mereka. Menengok ke dalam sistem pendidikan Islam yang ada, belumlah kita sampai pada suatu tahapan sistem kaderisasi dimana hadits nabi, kata bijak para sahabat dan ulama setelahnya, berkedudukan penting sebagai jargon, cermin ataupun elemen motivator perjuangan kita.

Namun bagaimanapun juga kekuatan kata-kata adalah bagaikan pedang bermata dua. Perkataan para pemimpin, di satu sisi bisa membawa manfaat, tetapi juga bisa membawa kerusakkan yang dahsyat bagi rakyat. Keterpurukan republik kita yang sudah berjalan secara turun temurun, salah satunya juga diakibatkan oleh efek negatif kekuatan kata-kata para pemimpin kita. Lalu, bagaimana sebenarnya kita harus berkata-kata? Konsepsi dan metode berkata-kata, telah diajarkan secara gamblang oleh Allah kepada kita.
 
Konsepsi qaulan marufa (perkataan yang baik) (QS. 4:5). Perkataan baik yang mendidik, dan dapat bersifat sebagai cermin dalam tindakan masyarakat. Konsepsi qaulan sadida (perkataan yang tegas dan benar) (QS. 4:9; 33:70) membawa implikasi bahwa perkataan seorang pemimpin haruslah tegas, benar, straight to the point, dan terbebas dari pemerkosaan bahasa. Pemimpin bukanlah seorang orator yang bisanya hanya menipu rakyat dengan kata-kata yang abstrak, ngeles, ataupun kata-kata ambigu yang membius. Tegas bukan berarti keras atau kasar, tetapi tegas membawa makna konsistensi dan keteguhan prinsip.
 
Konsepsi qaulan layyina (perkataan yang lemah lembut) (QS. 20:44). Dilatar belakangi oleh kisah nabi Musa dan Harun yang diperintahkan oleh Allah untuk menghadapi Firaun dengan perkataan yang lemah lembut. Allah memberi nasehat kepada kita untuk tetap lembut, meskipun yang dihadapi adalah seorang jahil dan perusak.Tentu ini tidak bisa dihantamkan dengan konsepsi qaulan sadida. Justru ketegasan merupakan pengokoh kelembutan.

Konsepsi qaulan maisura (perkataan yang pantas) (QS. 17:28). Janganlah menggunakan kata-kata yang tidak pantas dan menyinggung perasaaan, meskipun itu kepada bawahan kita, kepada penerima infaq harta-harta kita, dan juga terutama kepada orang-orang yang lebih tua daripada kita. Konsepsi qaulan baligha (perkataan yang membekas pada jiwa)(QS. 4:63), adalah ucapan berbobot yang menyentuh jiwa dan ruh para pendengarnya. Dengan menggunakan bahasa sesuai dengan kemampuan massa yang dihadapi, fasih dan jelas maknanya.

Konsepsi qaulan karima (perkataan yang mulia) (QS. 17:23) yaitu perkataan yang penuh adab, rasa hormat dan kasih sayang. Perkataan tidak bersifat menantang atau bahkan merendahkan pendengar. Mudah-mudahaan kita dan juga para pemimpin kita mendapat bimbingan dari Allah, untuk merefleksikan keenam konsepsi Qurani diatas dalam kehidupan nyata.

Kelemahan sikap menjadi kelemahan karakter


Sikap atau attitude Anda adalah kendaraan untuk mencapai potensi Anda sepenuhnya.
Robert Hall International, sebuah perusahaan konsultan di San Francisco, meminta para vice president dan direktur-direktur sumber daya manusia dari 100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan satu alasan utama mereka memecat seorang pekerja.

Jawabannya sangat menarik dan menggarisbawahi sikap dalam dunia bisnis:
Tidak kompeten : 30% Ketidakmampuan bekerja sama dengan pekerja lain : 17% Ketidakjujuran atau berdusta : 12% Sikap negatif : 10% Kurang motivasi : 7% Kegagalan atau menolak mengikuti perintah : 7% Alasan lain-lain: 8%

Walaupun peringkat satu adalah kompetensi, tetapi alasan terbanyak adalah masalah sikap (tidak jujur, negatif, kurang motivasi, dll). Selain itu, The Carnegie Institute menganalisis catatan 10.000 orang dan menyimpulkan bahwa 15% kesuksesan berkaitan dengan pelatihan teknis dan 85% selebihnya adalah masalah kepribadian dan sikap.
 
Sikap kita menentukan apa yang kita lihat dan bagaimana kita menangani perasaan kita.
Menurut John C. Maxwell, dua faktor ini sangat menentukan kesuksesan kita. Karena itu, pastikan sikap Anda menjadi aset terbesar Anda, bukan kewajiban terbesar Anda.

Jumat, 17 April 2015

KISAH BILAL & ADZAN TERAKHIRNYA

Gallery Gema Nurani

Semenjak Rasulullah wafat, Bilal menyatakan bahwa dirinya tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar memintanya untuk menjadi muadzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal berkata: "Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi."

Abu Bakar pun tak bisa lagi mendesak Bilal untuk kembali mengumandangkan adzan.
Kesedihan sebab ditinggal wafat Rasulullah terus mengendap di hati Bilal. Dan kesedihan itu yang mendorongnya meninggalkan Madinah, dia ikut pasukan Fath Islamy menuju Syam, dan kemudian tinggal di Homs, Syria. Lama Bilal tak mengunjungi Madinah, sampai pada suatu malam, Rasulullah hadir dalam mimpi Bilal, dan menegurnya: "Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, mengapa engkau tak mengunjungiku? Mengapa sampai seperti ini?" Bilal pun bangun terperanjat, segera dia mempersiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah ke makam Rasulullah. Sekian tahun sudah dia meninggalkan Rasulullah.

Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Rasulullah, pada sang kekasih.
Saat itu, dua pemuda yang telah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya adalah cucu Rasulullah Hasan dan Husein. Dengan mata sembab oleh tangis, Bilal yang kian beranjak tua memeluk kedua cucu Rasulullah tersebut. Salah satu dari keduanya berkata kepada Bilal: "Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan adzan untuk kami? Kami ingin mengenang kakek kami."
Ketika itu, Umar bin Khattab yang telah jadi Khalifah juga sedang melihat pemandangan mengharukan itu, dan beliau juga memohon kepada Bilal untuk mengumandangkan adzan, meski sekali saja.

Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Rasulullah masih hidup. Mulailah dia mengumandangkan adzan. Saat lafadz Allahu Akbar dikumandangkan olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada sosok Nan Agung, suara yang begitu dirindukan itu telah kembali. Ketika Bilal meneriakkan kata Asyhadu an laa ilaha illallah, seluruh isi kota madinah berlarian ke arah suara itu sambil berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan mereka pun keluar. Dan saat bilal mengumandangkan Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, Madinah pecah oleh tangisan dan ratapan yang sangat memilukan. Semua menangis, teringat masa-masa indah bersama Rasulullah, Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri pun tak sanggup meneruskan adzannya, lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu madinah mengenang masa saat masih ada Rasulullah diantara mereka.

Hari itu adalah adzan pertama dan terakhir bagi Bilal setelah Rasulullah wafat. Adzan yang tak bisa dirampungkan.
...
Subhanallah... kisah diatas ini mampu mencampur adukkan perasaan kita.  Mampu membuat kita menitikkan airmata tanda kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, sebagaimana cinta kita pula kepada ummat Muhammad.  Itulah pentingnya ukhuwah... karena ukhuwah itu merupakan penanda iman kita. FB ODOJ

Contact Us

Alhamdulillah

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

.

SMAIT GEMA NURANI Jl. Kali Abang Tengah No.100 Bekasi 17125 Phone 021 88871329 ** Mewujudkan Generasi yang Berkarakter Islami, Unggul, dan Mandiri **

Menuju Bulan Ramadhan Mulia

 Bismillahirrahmaanirrahiim الســــــــلام عليــــــــكم ورحمة اللــــــــــه وبركاته بـــــــــسم الله الرحمن الرحيــــــــــم  الحــــــمد...

Instagram

Instagram

gema_nurani Instagram

A photo posted by Gema Nurani (@gema_nurani) on

Bahaya Pornografi

Kita Mampu