Bismillah

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

run text

.

SMAIT GEMA NURANI Jl. Kali Abang Tengah No.100 Bekasi 17125 Phone 021 88871329 ** Mewujudkan Generasi yang Berkarakter Islami, Unggul, dan Mandiri **
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motivasi. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Mei 2015

Mendidik Jiwa Wirausaha Anak

 
KidPreneur

Mendidik anak agar menjadi pengusaha sukses harus dilakukan sejak anak usia dini. Menjadi pengusaha ataupun enterpreneur merupakan tujuan mulia dan tentunya hal ini menjadi kebanggaan tersendiri apabila putra-putri kita memang benar-benar menjadi seorang pengusaha sukses.  Menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak bisa kita lakukan dengan memberikan stimulasi-stimulasi yang sederhana namun memiliki efek yang positif dan luar biasa untuk perkembangan anak.

Dalam mendidik dan menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak tentulah bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan.  Diperlukan kesabaran dan waktu yang relatif panjang serta ilmu yang benar agar anak bisa menjadi pengusaha muda yang sukses.  Wirausaha merupakan salah satu cara dalam menjemput rezeki Allah.  Nah untuk membantu para orang tua dalam mewujudkan dan menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak, berikut beberapa tips dan trik dalam memberikan stimulasi pada anak yaitu 

1. Melatih membuat Wishlist

Dalam hal ini ajarkan kepada anak untuk membuat beberapa target yang harus dicapai. Latih dan ajak anak untuk menulis cita-cita dan mimpi yang ingin digapai anak.  Tuliskan dalam lembaran kertas kemudian tempel agar mudah terlihat dan terbaca setiap harinya. Kita sebagai orang tua berupaya untuk membantu dalam pencapaian yang sudah ditulis anak. dan dorong anak untuk mencapai mimpinya.

2. Menyelesaikan masalah dan mencari peluang

Hal yang diperlukan adalah komunikasi dengan baik bersama anak.  Tanyakanlah kepada anak beberapa kendala ataupun kesulitan yang sedang anak hadapi.  Diskusikanlah dengan baik dan tentunya berilah solusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.  Dengan hal ini anak akan terlatih dalam mencari ide dan solusi serta bagaimana melihat peluang yang ada.

3. Melatih berjualan dan marketing

Dalam hal ini kita bisa melakukannya dengan mengajak anak bermain jualan/pasaran.  Jika anak sudah cukup dewasa maka kita melatihnya untuk berjualan dengan teman-temannya. Point terpenting dalam hal ini bagaimana membangun komunikasi yang baik dengan orang lain.  Komunikasi yang baik akan membangun rasa percaya diri anak.

4. Melatih cash flow

Mengelola perputaran uang merupakan hal yang penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha anak.  Dalam skala yang sederhana maka kita bisa melatih anak bagaimana dalam mengelola uang sakunya.  Meskipun terlihat sepele hal ini akan melatih anak dalam mengatur keuangannya.

5. Menghadapi kegagalan

Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari sebuah kegagalan.  Oleh karena itu ajari anak bagaimana dalam menghadapi sebuah kegagalan.  Berilah motivasi dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik.  Hargailah dan berilah kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan beserta resiko yang harus dihadapinya.

6. Membangun ide kreatif anak

Dalam hal ini anak harus diberikan banyak pengetahuan.  Bisa melalui buku, seminar ataupun berkunjung ke tempat-tempat yang penuh dengan inspirasi ide.  Contoh sederhana yang bisa dilakukan untuk anak-anak adalah bagaimana cra mengatur ruangan kamarnya agar kamarnya penuh ide dan inspirasi.  Beri kesempatan pada anak untuk meluangkan gagasannya dengan menata kamarnya.

7. Melatih bersedekah

Banyak hikmah yang bisa diambil dari bersedekah.  Dengan bersedekah akan mengajari kepada anak untuk tidak berlaku serakah, tidak egois.  Selain itu dengan bersedekah akan membangun rasa empati anak.  Hal yang paling terpenting adalah dengan bersedekah akan melancarkan rezeki dan menghindarkan keburukan.  Contoh sederhana yang bisa dilakukan yaitu memberikan kesempatan pada anak untuk memberikan uang kepada pengemis, kotak infaq masjid ataupun yang lainnya.

Jiwa wirausaha anak harus dibentuk sejak anak usia dini.  Banyak aneka ragam stimulasi yang bisa diterapkan dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur anak.  Membentuk anak diusia dini akan lebih mudah dilakukan.  Bukankah bisa karena sudah terbiasa?  Mulailah dari yang hal-hal yang terkecil untuk menumbuhkan semangat wirausaha anak.

Contact Us :
 

Kamis, 21 Mei 2015

Kesabaran Mendidik Anak-Anak

 
Gallery Gema Nurani
Mendidik anak dibutuhkan kesabaran.  Tanpa hati yang sabar tentunya mengasuh dan mendidik anak akan menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dan menjengkelkan. Perilaku anak yang acap kali tidak sesuai dengan keinginan kita harus kita hadapi setiap hari.  Mulai dari anak yang mengompol sembarangan, sering bertengkar dengan adik ataupun anak tetangga, rewel dan suka merengek, susah diajari, malas dan masih banyak lagi tipikal kelakuan anak bandel lainnya yang harus kita sikapi dengan ekstra sabar.

Pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ataupun tugas-tugas lainnya yang masih terbengkalai menambah ujian dalam keseharian kita.  Ya memang anak merupakan ujian yang harus bisa kita selesaikan dengan baik.  Ia tak boleh kita hadapi dan diselesaikan dengan penuh emosi ataupun hardikan.  Pikiran yang terkendali dan emosi yang senantiasa stabil harus selalu kita hadirkan agar tugas dan kewajiban dalam mengasuh anak bisa berhasil dengan baik.

Anak merupakan harta tak ternilai dan sekaligus ujian yang diberikan Allah Swt kepada kita. Kemampuan kita dalam menghadirkan kesabaran ketika mendidiknya akan berbuah manis dan tentunya akan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah Swt.  Buah manis ini akan kita rasakan manakala anak sudah beranjak dewasa dan anak melakukan segala kebaikan-kebaikan yang telah kita ajarkan kepadanya.  Ya, anak berbakti merupakan dambaan kita semua dan itu merupakan hiasan dunia yang akan menyejukkan pandangan mata kita dan harta yang tak ternilai.  Jerih payah dan tenaga yang sudah kita keluarkan akan sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan yaitu anak yang berbakti kepada orang tua.

Ada beberapa hal yang harus kita hadirkan sabar ketika sedang mendidik anak yaitu antara lain

1. Sabar dalam membentuk pribadi anak

Untuk membentuk pribadi yang baik maka anak harus diajarkan kebaikan-kebaikan mulai dari perilaku dan kebiasaan-kebiasaan positif dalam keseharian hidup. Transfer kebaikan kepada anak tentunya dibutuhkan perjuangan karena anak pastinya tidak akan langsung bisa mempraktekkannya. Dibutuhkan proses dan keteladanan.  Kebaikan yang diajarkan mulai dari tata cara beribadah, adab dan sopan santun serta kebiasaan-kebiasan baik lainnya yang harus diterapkan anak.  Hal ini tentunya dibutuhkan sabar mengingat gempuran demi gempuran keburukan juga senantiasa mengincar terutama dari faktor eksternal.

2. Sabar dalam menjawab rasa ingin tahu anak

Semua orang tua pasti merasakan bagaimana anak-anak kita ketika mulai aktif bertanya tentang segala sesuatu yang belum ia tahu.  Bahkan anak akan cenderung lebih kritis dan terkadang menanyakan tentang sesuatu yang sepele namun kita akan mengalami kesusahan dalam menjawabnya.  Hal ini bisa terjadi dikarenakan logika anak tentunya belum sama dengan logika orang dewasa yang akan mudah cepat untuk paham.  Sehingga ketika anak kita berikan penjelasan anak juga belum memahaminya dengan baik.

Rasa ingin tahu anak harus bisa kita jawab dan tidak boleh kita acuhkan begitu saja ataupun hanya menganggap bahwa pertanyaan tersebut sangat tidak berguna.  Hal ini akan bisa menjadi sesuatu yang berbahaya dan menakutkan apabila anak bosan bertanya kepada orang tuanya dan lebih memilih bertanya kepada orang lain.  Bagaimana kalu jawaban yang diberikan orang lain justru tidak benar dan menyesatkan anak kita?

3. Bersabar dalam mendampingi anak

Banyak hal yag membuat kita harus dekat dengan anak.  Salah satunya adalah anak juga merupakan makhluk yang juga akan punya permasalahan.  Sebagai orang tua kita harus mampu mendengarkan dan menjadi teman yang baik ketika anak sedang bercerita tentang hidupnya.  Meremehkan hal ini akan membuat anak lebih memilih untuk bercerita kepada orang lain.  Jika hal ini berkelanjutan maka anak tidak akan memiliki kepercayaan terhadap orang tuanya.  Jadi bersabarlah dalam menghadapi setiap keluhan anak meskipun permasalahan yang kita hadapi juga semakin kompleks dan beruntun.

4. Sabar menahan emosional

Banyak sekali perilaku-perilaku anak yang harus kita hadapi dengan ekstra sabar.  Karena terkadang kita tanpa sadar meluapkan emosi ketika anak berbuat salah.  Yang harus dilakukan adalah menenangkan hati dan pikiran baru kemudian memberikan nasehat kepada anak, bukan dengan menasehati anak dalam kondisi emosi yang memuncak. 

5. Sabar ketika belum berhasil

Bersabarlah ketika hasil yang kita inginkan belum sesuai dengan harapan kita.  Teruslah berusaha dan mencari ilmu baru agar proses mendidik anak menuju titik sempurna sehingga anak bisa menghasilkan sesuatu yang terbaik. Misalnya adalah ketika anak juga belum bisa membaca.  Apakah kita harus memaki dan mengomeli anak?  Tentunya ya harus sabar ketika metode yang kita gunakan juga belum kunjung berhasil dan bertanyalah kepada ahlinya hingga anak akan berhasil untuk bisa membaca.  Dan masih banyak lagi contoh lainnya yang harus kita hadirkan sabar dalam menanganinya.

Kata sabar terlihat sepele namun dalam aplikasinya perlu perjuangan yang kuat.  Hati yang sabar harus senantiasa kita pupuk agar tidak habis tergerus oleh perilaku-perilaku anak yang belum berkesesuaian dengan keinginan kita.  Latihan yang berkesinambungan, doa yang tak pernah putus, menghadiri majelis keilmuan, berteman dengan orang baik merupakan cara yang ampuh untuk memupuk jiwa sabar agar tetap ada dalam diri kita. Semoga kesabaran kita dalam mendidik dan mengasuh anak menjadi lahan ibadah dan menjadi amal kebaikan yang takkan pernah terputus.  Aamiin.....

Contact Us :

Rabu, 29 April 2015

Bangkit Dari Trauma Masa Lalu

       Jika Anda mengalami trauma pada masa
lalu yang begitu membekas. Trauma ini
lantas Anda gunakan sebagai ‘kambing
hitam’ atas keterpurukan Anda saat ini.
Anda terus terikat dengannya, meski
itu menyakitkan. Bila Anda tak bisa lepas
dari trauma, maka coba tanyakanlah hal ini
pada diri Anda:

“Berapa banyak luka lagi yang akan
saya biarkan diderita oleh diri saya
sendiri? Apakah trauma ini pantas
menghancurkan seluruh sisa hidup
saya? Siapa yang berkuasa disini,
diri saya–ataukah trauma?”

Perhatikanlah daun-daun yang mati dan
berguguran dari pohon, ia sebenarnya
memberikan hidup baru pada pohon.
Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun
selalu memperbaharui diri.

Segala sesuatu di alam ini memberikan
jalan kepada kehidupan yang baru dan
membuang yang lama. Satu-satunya yang
menghalangi kita untuk melangkah dari
masa lalu adalah pikiran kita
sendiri.

Beban berat masa lalu, dibawa dari
hari ke hari. Berubah menjadi
ketakutan dan kecemasan, yang
kemudian pada akhirnya akan
menghancurkan hidup Anda sendiri.

Jangan Bersedih! Temanku yang teguh hatinya,
ingatlah hanya seorang pemenanglah
yang bisa melihat potensi, sementara
seorang pecundang sibuk mengingat
masa lalu.

Bila kita sibuk menghabiskan waktu
dan energi kita memikirkan masa lalu
dan mengkhawatirkan masa depan, maka
kita tidak memiliki hari ini untuk
disyukuri.

Saat kita merasa sedih dan putus asa,
atau bahkan menderita, coba renungkan
keadaan di sekitar kita. Barangkali
masih banyak yang lebih parah
dibandingkan kita?

Tetaplah tegar dan percaya diri,
berpikir positif dan optimis,
berjuang terus, dan pantang mundur.


Rabu, 11 Maret 2015

PD dan Konsep Diri, Gimana Sih, Hubungannya ?

Rasa PD—Percaya Diri ternyata sangat terkait dengan konsep diri seseorang. Jika kita memiliki konsep diri yang positif, biasanya dengan serta merta rasa PD itu akan muncul. So, kita akan selalu menjadi orang yang optimis, yakin bahwa keberhasilan akan berpihak kepada kita. Kita akan senantiasa berpandangan positif, berpikir positif dan senantiasa penuh harap positif. Sebaliknya, kalau konsep diri kita negatif, maka kita akan senantiasa dihantui dan dibelit berbagai pemikiran negatif tentang diri kita dan segala sesuatu yang ada di sekitar kita.
Gallery Gema Nurani

Apa itu konsep diri? Yup, pengertian atau ide atau gambaran tentang diri kita. Bagaimana kita menganggap diri kita, menilai diri kita, mengetahui siapa kita. Konsep diri  memiliki 3 komponen, yaitu self ideal, self image dan self esteem. Apa aja tuh? Bahas yuk!

 Self Ideal
Self ideal, adalah gambaran diri kita yang ideal. Kita punya anggapan apa tentang kita yang ideal, yang kita angankan, kita inginkan melekat pada diri kita. Self ideal ini ini sangat terkait dengan ideologi atau jalan hidup yang kita tempuh. Anak-anak muda yang suka dengan Boyband Korea, mungkin akan memiliki self ideal sebagaimana para seniman dari negeri Gingseng itu. Atau, yang sangat hobi dengan bola, mungkin self idealnya juga akan seperti Leonel Messi atau Cristiano Ronaldo.
Tetapi, menetapkan self ideal hanya semata karena kita ngefans seseorang, sesungguhnya merupakan kekeliruan terbesar, yang justru akan membuat kita semakin sulit menjadi PD. Sebabnya, semua orang terlahir dengan keunikan sendiri-sendiri. Kita tak akan mungkin bisa menjadi orang lain, meski kita telah berusaha mati-matian.
Penetapan self ideal semestinya berdasarkan pada potensi diri. Jika kita melihat air terjun, apa yang kita pikirkan tentangnya? Kincir air, wisata, sumber air untuk pertanian. Ini cocok. Air terjun tidak mungkin dikembangkan sebagaimana wisata pantai. Demikian pula diri kita. Ketahui apa saja potensi kita, dan bayangkan apa yang bisa kita lakukan dengan potensi yang kita miliki, dan apa yang bisa kita capai pada waktu yang akan datang. Blue print atau grand design tentang diri kita, itulah sesungguhnya self ideal yang menjadi acuan kita dalam melakukan segala sesuatu.
Self Image
Self image (kadang juga disebut self factual) adalah gambaran kita tentang diri kita apa adanya. Kalau self ideal itu kan, maunya kita seperti itu. Kalau self image, lebih pada realita. Terjemahan kerennya, citra diri, gitu! Alias, bagaimana sih, kita memandang diri kita. Apakah kita ini orang yang pinter, menyenangkan hati orang lain, rajin, atau sebaliknya, kita itu bodoh, selalu bikin orang jengkel, pemalas dan sebagainya.
Gambaran kita terhadap diri sendiri tidak selalu benar. Karena itu, konsep diri itu sangat terkait dengan rasa PD seseorang. Ada kalanya kita merasa bahwa kita ini punya banyak kekurangan, selalu serba salah atau norak bin kampungan. Padahal, orang memandang sebaliknya, kita ini banyak kelebihan, selalu bisa meyakinkan dan modis abis. Itulah yang disebut minder, Sobat!  Sebaliknya, ada kalanya kita merasa sok cantik, sok keren, sok imut, padahal wajah kita cuman sedikit lebih cantik dari Mak Lampir. Itulah yang disebut sebagai overconfident!
Jadi, kita memang harus bisa benar-benar proporsional dalam menilai siapa diri kita. Kita tahu, bahwa Allah menciptakan manusia itu selalu disertai dengan potensi masing-masing. Potensi itu bisa negatif, bisa juga positif. Kita harus mampu memandang dan menilai dengan tepat positif dan negatif kita.
Self Esteem
Self ideal dan self image, keduanya sangat berhubungan sekali dengan performance kita sebagai seorang manusia. Self esteem adalah harga diri alias seberapa suka kita terhadap diri sendiri. Semakin dekatnya self image dengan self ideal, berarti semakin banyak harapan-harapan atas diri kita yang terlaksana. Secara otomatis, kita akan semakin suka pada diri kita, dan penghargaan kita kepada diri kita sendiri juga semakin besar. Inilah inti dari konsep PD. Sedangkan jika self image kita ternyata jauh dari self ideal, berarti banyak harapan-harapan yang tidak bisa menjadi kenyataan. Biasanya, kita akan semakin benci kita sama diri sendiri, dan semakin rendah harga diri kita, alias rasa PD kita akan buruk.
 Sumber : http://www.afifahafra.net/2015/03/pd-dan-konsep-diri-gimana-sih.html 
 

Selasa, 17 Februari 2015

Motivasi Dalam Pendidikan

Gallery Gema Nurani

Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat.

Perspektif Humanistis
Menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan peka terhadap orang lain. Berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow diberi perhatian khusus yaitu aktualisasi diri.

Perspektif Kognitif
Pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan. Jadi perspektif behavioris memandang motivasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal, sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. 

Perspektif kognitif mengusulkan konsep tentang motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.


Perspektif Sosial

Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sifat akademik yang positif dan lebih  senang bersekolah.



JENIS-JENIS MOTIVASI

 
1. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri), motivasi yang didasarkan pada sebuah ‘nilai’ dari kegiatan yang dilakukan tanpa melihat penghargaan dari luar. Misalnya: Murid mungkin belajar menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu sendiri. Ada 2 jenis motivasi intrinsik:

Determinasi diri
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Disini, motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah naik apabila murid punya pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.

Pilihan personal.
Pengalaman optimal ini berupa perasaan senang dan bahagia yang besar. Pengalaman optimal ini kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas. Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi entrinsik ini sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan (reward) dan hukuman. Imbalan eksternal dapat berguna untuk mengubah perilaku. Fungsi imbalan adalah sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas, di mana tujuannya adalah mengontrol perilaku murid. Contohnya : guru memberi reward permen kalau murid bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Tetapi tentu kita juga menginginkan motivasi siswa adalah motivasi yang memang berasal dari dirinya sendiri (intrinsik), hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan hadiah yang mengandung informasi tentang kemampuan murid sehingga motivasi instrinsik dapat meningkat, kenapa? Karena dengan memberikan pujian dapat juga meningkatkan perasaan bahwa diri mereka kompeten.

Alhamdulillah

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

.

SMAIT GEMA NURANI Jl. Kali Abang Tengah No.100 Bekasi 17125 Phone 021 88871329 ** Mewujudkan Generasi yang Berkarakter Islami, Unggul, dan Mandiri **

Menuju Bulan Ramadhan Mulia

 Bismillahirrahmaanirrahiim الســــــــلام عليــــــــكم ورحمة اللــــــــــه وبركاته بـــــــــسم الله الرحمن الرحيــــــــــم  الحــــــمد...

Instagram

Instagram

gema_nurani Instagram

A photo posted by Gema Nurani (@gema_nurani) on

Bahaya Pornografi

Kita Mampu