Gallery Gema Nurani |
Seiring
dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan ruang maya bagi para pengguna, baik
dalam soal akses, manfaat, partisipasi, maupun kontrol, blog sesungguhnya juga bisa dijadikan sebagai
“laboratorium virtual” untuk kemajuan dunia
pendidikan yang sangat besar manfaatnya bagi peserta didik, guru yang bersangkutan,
maupun sesama rekan sejawat. Melalui blog, sesama guru, guru dan murid, guru dan siapa pun yang
memiliki kepedulian terhadap dunia
pendidikan bisa saling berinteraksi tanpa dibatasi sekat ruang
dan waktu.
Blog bisa dioptimalkan untuk unjuk kinerja guru dalam menyajikan berbagai persoalan dan pernak-pernik dunia pendidikan, sehingga mesin pencari makin ramah terhadap masalah-masalah pendidikan yang hingga saat ini masih menyisakan banyak problem dan tantangan.
Blog bisa dioptimalkan untuk unjuk kinerja guru dalam menyajikan berbagai persoalan dan pernak-pernik dunia pendidikan, sehingga mesin pencari makin ramah terhadap masalah-masalah pendidikan yang hingga saat ini masih menyisakan banyak problem dan tantangan.
Jika
eksitensi blog
guru terus hadir di ranah virtual, bukan mustahil dunia
pendidikan kita akan semakin kaya berkat sentuhan para guru
dalam menyajikan postingan-postingan terbaik. Dengan demikian, blog guru
bisa dijadikan sebagai portofolio rekam jejak guru dalam memberikan
pengabdian terbaik buat bangsa dan negara melalui jagat virtual.
Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh internet, yang bisa
diakses oleh siapa pun secara lintas-geografis, lintas-usia, dan lintas-budaya, diakui atau
tidak, telah membuat dunia pendidikan makin dinamis dan progresif. Para
pengunjung akan makin dimudahkan dalam mencari rujukan yang terkait dengan
masalah keilmuan, pembelajaran, atau fenomena-fenomena pendidikan mutakhir
yang lain.
Suasana
ketika pelatihan
blog guru
pemandu MGMP
Namun,
kehadiran blog
guru agaknya belum direspon secara serius oleh pemerintah sebagai pemangku
kepentingan pendidikan utama. Sejauh ini, baru Pusat Bahasa yang rutin
menggelar event Lomba Blog Guru
dalam menyambut Bulan Bahasa setiap tahunnya. Sementara itu, Kemendikbud yang
dianggap sebagai pihak yang paling berkompeten untuk meningkatkan profesionalisme
guru, sama sekali belum menunjukkan tanda-tanda untuk melirik blog guru
sebagai media untuk
mengukur rekam jejak guru
dalam memberikan pengabdian terbaik buat masa depan peserta didiknya. Pelatihan
pembuatan blog
pun (nyaris) belum mendapatkan perhatian secara serius. Kalau toh ada,
event-event pelatihan
blog selama
ini baru sebatas dilakukan secara parsial oleh komunitas-komunitas blogger atau
institusi-institusi semacam Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP)
Fakta
menunjukkan, animo guru
untuk melakukan aktivitas ngeblog sudah tampak demikian antusias. Menangkap atmosfer yang cukup menggairahkan. Kemauan untuk berbagi dan
bersilaturahmi melalui blog sudah cukup terbangun di kalangan guru, sampai-sampai alokasi
waktu pelatihan
yang disediakan oleh panitia tidak cukup untuk menampung animo mereka agar bisa
membuat blog.
Mengingat
demikian pentingnya kehadiran blog guru sebagai “laboratorium” virtual, tidak ada
salahnya kalau pelatihan
pembuatan blog
bagi guru dilakukan lebih
intensif oleh Kemendikbud untuk melahirkan blogger-blogger guru
masa depan yang benar-benar sanggup menjadi agen pembelajaran
yang sesungguhnya. Kemudian, gelar event lomba blog guru untuk diagendakan secara rutin, sehingga akan
terjaring blogger-blogger guru
terbaik yang layak dijadikan sebagai fasilitator atau instruktur pembuatan blog di
berbagai pelosok tanah air. Jika “mimpi” ini bisa terwujud, maka dunia
pendidikan akan makin berkembang secara dinamis dan progresif karena
berbagai pemikiran kritis, kreatif, dan inovatif akan terus
mengalir dari blog guru di ranah virtual yang belakangan ini tengah
mengalami masa “euforia”.
Ayo,
Bapak/Ibu Guru, atasi
kelumpuhan menulis melalui blog! Jadikan blog sebagai media untuk membangun optimisme bangsa melalui
postingan-postingan yang mencerahkan dan mencerdaskan! Nah, salam ngeblog!
Sumber
: Bicara Pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar